Rabu, 31 Desember 2014

kamu, iya kamu

Kedua tanganmu mengepal membaur jadi satu
Malam dikala pergantian tahun begitu dalam akan doamu
Sunyi di tengah bangunan tua nan megah
Harapan melebur jadi satu dalam doamu
Serta rencana yang terselip dalam doamu
Kamu, iya kamu
Begitu menjadi sosok misterius dimataku
Kamu, iya kamu
Yang perlahan menyadarkanku
Mencurahkan isi hati pada diri-Nya itu perlu
Kamu, iya kamu
Yang menyentilku dengan kata-kata sederhana
Namun mendalam
Kamu, iya kamu

Selasa, 30 Desember 2014

ya, cerita dari tuhan baru dimulai

ya, cerita dari tuhan baru dimulai
dengan hal-hal yang diluar dugaan
tokoh-tokoh yang tak asing bermunculan
jadikan cerita semakin menegangkan
dan monolog semakin berontak
ya, cerita dari tuhan baru dimulai
entah untuk waktu yang berapa lama
lagi lagi waktu yang berbicara
serta hati yang memberi isyarat
dan monolog yang tak lelah untuk bersajak

Sabtu, 27 Desember 2014

cerita dari tuhan baru dimulai

Keadaan yang harus kumengerti
Untuk waktu yang mungkin sementara
Lagi lagi kata katamu yang menjadi penguatku
Penguatku dalam keadaan yang tak tentu
Serta monolog yang menopangku
Dan berbisik, cerita dari tuhan baru dimulai
Nikmati alur, pahami makna
Dan mengerti jadi satu hal penting
Akhir cerita dari tuhan akan jadi kejutan
Untuk aku dan kamu.

baru semalam kita bercinta

Baru semalam kita bercinta
Bercinta dengan rangkaian kata
Yang mungkin itu adalah janjimu
Baru semalam kita bercinta
Bercinta dengan sejuta imajiku
Disertai dengan monolog,
Yang setia menemaniku selama kau disana
Baru semalam kita bercinta
Bercinta dengan malam
Hingga hening dini hari menjadi berarti
Dikala rangkaian kata darimu tetap membuatku terjaga
Baru semalam kita bercinta
Bercinta dengan jarak
Jarak yang menjadi tak berarti saat kau merangkai kata
Kata kata yang ada dalam imajiku dan menguatkanku
Baru semalam kita bercinta
Bercinta dengan jawaban oleh waktu
Baru semalam kita bercinta
Semoga waktu memberkati
Aku dan kamu bersatu.

cerita dari tuhan

Cerita dari tuhan~

Kikuk ketika aku teringat jailku padamu
Masih segar dalam ingatan tentang senyummu dalam jumpa di akhir
Aku tak mengerti dengan jalan cerita dari tuhan
Yang sampai akhirnya aku bersamamu
Ya, bersamamu. Bersamamu dalam imajiku
Dalam batin aku dan kamu
Terlalu cepat, memang.
Namun aku percaya, tuhan menginginkan
Aku dan kamu bersama
Dengan jarak kau yang jauh disana
Kau berkata "aku tunggu kamu di bandung"
Dalam batin ku berkata "tunggu aku, dan aku akan berlari menemuimu dengan sejuta imajiku disertai monolog yang menemaniku selama kau disana "
Rasaku padamu,
Rindu yang tak berujung
Cinta yang takkan ada habisnya
Kucinta kau,
Kemarin, sekarang, esok.