Benar, tatap matamu
menjanjikan banyak ketenangan
Sampai aku lupa jika
besok masih ada waktu senggang yang sedikit kosong
Tapi pohon menyapa
dipagi
Tapi sengat matahari
datang sedikit siang
Kalau itu tentu, sore
datang bersama tenang yang matang
Apalagi senja datang,
mungkin aku akan mengingat masa depanku. Kamu
Bersamamu aku menata
angan, menghapus dendam
Menghirup detik yang
sama, belum tentu sepakat
Iya. Dari pagi aku
mencintaimu
Mungkin terlalu cepat
Besok aku coba
menggenggam dengan monolog diri dari pikiran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar