Jumat, 14 Desember 2012

gadis buta dengan piano


semua gelap, itu yang aku rasakan setiap hari setiap jam setiap menit atau pun detik. ya aku hanya ditemani dengan gelapnya dunia. aku ingin tahu seperti apa dunia sebenarnya? dunia yang kata bunda penuh dengan warna-warni seperti pelangi. pelangi? yang aku tahu dari bunda pelangi itu berwarna-warni ada biru, merah, kuning, hijau. tapi aku tetap saja tidak bisa merasakannya. kata bunda di dunia itu ada hujan yang membasahi bumi? hujan? seperti apa bentuknya? yang aku tahu hujan itu bergemericik dan membasahi diriku. kata bunda di dunia itu ada matahari yang menyinari bumi? matahari? seperti apa bentuk matahari? yang aku tahu matahari itu panas. ya yg aku tahu hanya suara, suara burung berkicau di pagi hari yang selalu menyambut diriku ketika aku terbangun dipagi hari, suara hujan bergemericik yang selalu membasahi aku ketika aku pulang kerumah. suara piano yang selalu dimainkan oleh ku dan oleh bunda. ya siapa sangka aku yang seorang gadis buta memiliki bunda seorang pianist terkenal di negara kincir angin ini, dan ternyata kegemaran bunda mengalir pada darahku. namaku adalah Audrey Kencana Gamaliel aku anak tunggal dari kedua orangtuaku yang bernama Audette Anastasia dan Albertus Gamaliel. kedua orangtua ku adalah seorang seniman, ayah adalah seorang komposer sedangkan bunda seorang pianist dan aku hmm yaa hanya seorang gadis buta yang beruntung bisa terlahir di keluarga seniman. dan hanya piano yang menjadi sahabatku, sahabat? piano sahabat? yaa sahabat aku adalah piano yang selalu aku mainkan setiap saat entah disaat aku sedang sedih, senang atau pun bosan. hanya piano lah yang bisa menenangkan hatiku dan ya meskipun tidak bisa diajak berdiskusi setidaknya aku tidak di bully oleh piano hihi. bully? ya sewaktu aku kecil memang aku disekolahkan ditempat sekolah formal oleh bunda karena bunda ingin aku menjadi anak-anak yang bersekolah di sekolah formal di usiaku namun yang ada hanyalah hinaan dari mereka yang sempurna, hanya karena aku seorang gadis buta. bunda sama sekali tidak mengetahui hal itu karena aku tidak ingin mengecewakan bunda. sampai akhirnya aku pun lulus dari junior high school dan aku kali ini meminta kepada bunda untuk menyekolahkan ku di sekolah musik tapi private yaaa aku home schooling music. sekali lagi aku beruntung karena bunda mengabulkan permintaanku. akupun menekuni permainan pianoku, aku ingin menunjukkan kepada mereka semua yang ada di luar dunia sana bahwa seorang gadis buta yang sering mereka hina yang sering mereka caci maki sesuka hati mereka bisa menjadi luar biasa bersama dengan pianonya. terkadang aku bertanya kepada tuhan kenapa dunia ini tidak adil? kenapa orang di luar sana hanya bisa mengomentari kehidupan orang lain sedangkan kehidupan mereka saja belum tentu benar. ya aku terus melatih tangan-tanganku untuk menciptakan nada-nada yang membuat mereka terkagum melihatku, si gadis buta dengan pianonya. setiap hari, jam, menit, detik aku terus menciptakan nada-nada yang indah dan akhirnya ayah dan ibu mengadakan konser klasik di salah satu opera di pusat kota negara kincir angin dan aku menjadi penampilan yang ditunggu-tunggu. hingga akhirnya aku naik ke atas panggung opera dan mulai memainkan tuts demi tuts piano sehingga menghasilkan nada-nada yang begitu indah sampai membuat mereka yang telah menghinaku menjadi berdecak kagum terhadap permainan pianoku, ya aku berhasil meluluhkan mereka, aku berhasil menjadi seorang gadis buta yang membuat mereka kagum. dan kali ini aku anggap ini bukan keberuntunganku tapi melainkan hasil dari kerja kerasku selama ini. ya meskipun aku tidak bisa melihat indahnya warna-warni dunia namun aku bisa merasakan suara warna-warni dunia, suara hinaan, suara nada-nada piano dan suara tepuk tangan dari mereka yang telah menghinaku :) ya aku berhasil! terimakasih tuhan.

2 komentar:

  1. kak. Ini keren banget kak. Udah lah kak mending jadi penulis novel aja sebagai kerja sampingan. Kan seru :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. pengennya juga gitu tapi emang ada yg mau nerbitin? si tante mah kerja di gramed tapi bagian ngediting dan nentuin mana yg layak diterbitin atau engga haha

      Hapus