Senin, 12 Maret 2012

Melati

Ini cerita tentang seorang anak yang di tinggal ayahnya. gadis cantik yang bernama Melati hidup dengan seorang ibu yang sangat ia sayang. melati tidak pernah melawan ibunya karena hanyalah ibu satu-satunya orang yang ia miliki. Ayahnya pergi entah kemana sejak melati dalam kandungan. sedari kecil hingga melati tumbuh menjadi seorang remaja ia hanya dirawat oleh sentuhan tangan halus ibunya. Ibunya bekerja di salah satu perusahaan swasta ia menjadi sekretaris di perusahaan tersebut. melati duduk dibangku kelas 2 di SMA Negeri 3 Bandung. melati mempunyai sahabat bernama raka adi putra atau biasa dipanggil raka. melati sering bermain dengan raka kemana pun melati pergi pasti selalu ada raka disampingnya.
Suatu hari tepatnya hari sabtu melati pulang telat karena ia harus mengerjakan tugas kelompok dirumah temannya. Ketika ia sampai di depan rumahnya terlihat tetangga-tetangga ramai dirumahnya yang sedang membacakan surat yasin, melati langsung masuk kedalam rumah dan seketika air matanya menetes di pipinya. melati melihat jasad ibunya yang sudah dibalut dengan kain kafan. melati menangis disamping jasad sang ibu. ibunya raka pun berkata: "ibumu meninggal tadi sore ketika ia hendak membuka pintu rumah dan penyakit yang ia derita kambuh. kamu yang sabar ya mel semua sudah ada takdirnya."
"kenapa gak langsung dibawa kerumah sakit tan?" tanya melati seraya menangis
"sudah dicoba buat ke dokter, namun dalam perjalanan ibumu sudah tak tertolong" kata ibunya raka seraya memasang tampang wajah sedih melihat melati menangis ia pun merasa tak tega
"seharusnya melati pulang cepat, seharusnya melati tahu bahwa ibu mempunyai penyakit" kata melati seraya terisak-isak karena tangisannya
"ini sudah kehendak dari Tuhan mel, tante turut prihatin. semoga amal ibadah ibumu diterima. kamu yang kuat ya mel." kata ibunya raka seraya tangannya mengusap airmata yang jatuh di pipi melati
"tapi kenapa tuhan harus ngambil ibu dari melati?melati gak punya siapa-siapa selain ibbuuu" jawab melati seraya menangis dengan nada yang sedikit meninggi
"kamu masih punya ibu, ada raka yang selalu disamping kamu yang nemenin kamu kemana pun kamu pergi. kamu harus jadi melati yang kuat. melati yang gak gampang menyerah. ibumu akan dimakam kan besok pagi. untuk sementara kamu tidur dirumah tante. tante mau disini sama ibu-ibu dan bapak-bapak yg lain. dirumah ada raka yang akan ngejaga kamu." kata ibunya raka masih memasang wajah berduka
"hmm iya tante. makasih ya tante dan raka udah baik banget sama melati." kata melati seraya terisak-isak. melati pun pergi kerumah raka yang tepat disamping rumahnya. melati pun masuk kerumah raka lalu duduk di sofa yang tepat berada diruang keluarga. tak lama raka pun keluar dari kamarnya.
"yang sabar ya mel, gue janji bakalan selalu ada buat lu" kata raka seraya mengusap airmata yang masih menetes di pipi melati
"iya raka, makasih ya" jawab melati seraya terisak-isak. melati merasa di dunia ini  sudah tak ada lagi orang yang ia kenal selain raka dan ibunya raka. Melati pun sudah tak peduli dengan ayahnya yang entah kemana sejak ia masih dalam kandungan. baginya ayahnya sudah tak ada didunia ini. kalau pun ada pastinya melati tak ingin bertemu dengan ayahnya.
"yaudah kalo gitu lu tidur di kamar gue sana" kata raka seraya menekan tombol yang ada pada remote tv
"raka tidur dimana?" tanya melati seraya mengusap kedua matanya
"gue tidur disini juga gak apa-apa. udah tidur sana biar lu tenang" kata raka seraya menonton tv
"yaudah melati tidur duluan ya ka" kata melati seraya berjalan ke kamar raka. melati pun tertidur di kamar raka.
keesokan harinya melati dengan raka bersama dengan tetangga memakamkan ibunya yang sangat ia sayangi. setelah di makamkan melati dan raka mendoakan ibunya.
"melati harus jadi melati yang tegar, raka yakin pasti melati bisa melalu cobaan ini semua" kata raka seraya memeluk melati
"makasih raka. melati boleh gak minta satu permintaan?" kata melati
"apa itu?" tanya raka
"melati pengen sendiri dulu untuk beberapa hari ini" jawab melati
"iya raka gak akan ganggu melati untuk beberapa hari ini. dan raka janji bakalan selalu ada disaat melati butuh raka" kata raka
makasih rakaaaa" kata melati seraya tersenyum sehingga lesung di pipinya terlihat jelas. mereka pun pulang dengan candaan yang di buat oleh raka dan melati pun terhibur.
Hari-hari pun di lalui melati dengan kesendirian. sesekali melati di hibur oleh raka jika 
Setahun berlalu melati pun semakin mandiri dengan tanpa adanya seorang keluarga. hingga pada suatu hari seseorang lelaki mendatangi rumahnya. melati saat itu sedang membersihkan rumahnya
"permisi" kata lelaki itu seraya mengetok pintu rumah melati
"iya sebentar. maaf anda siapa?" kata melati seraya membukakan pintu
"melati?kamu MELATI CLARA PUTRI ? kamu anakku?!" kata lelaki itu seraya berkaca-kaca
"maaf anda siapa?aku tidak punya ayah!" balas melati
"aku ayahmu mel, maafkan ayah telah meninggalkanmu dan ibumu" kata lelaki itu
"tidak!aku TIDAK PUNYA AYAH!" balas melati seraya ketus dan menutup pintu rumah lalu dikunci olehnya
"melati maafkan ayahmu ini. ayah terlalu bodoh karena sudah meninggalkan kamu dan ibumu mel. ayah minta maaf" kata lelaki itu seraya terisak-isak
"kalo kamu ayahku kenapa kamu meninggalkanku dengan ibu?kenapa sekarang kamu datang ketika ibu udah gak ada di dunia ini?!" balas melati seraya setengah teriak dan terisak-isak di balik pintu
"ayah salah, dan ayah minta maaf atas semua kesalahan yg telah ayah perbuat. tolong maafkan ayahmu ini mel" kata lelaki itu seraya terisa-isak
"sekarang ibu udah gak ada, kamu mau apa lagi dari aku?!" balas melati seraya terisak-isak
"ayah hanya ingin dekat denganmu mel, ayah ingin menjaga kamu" kata lelaki itu seraya terisak-isak
melati membuka lalu memeluk lelaki itu. "ayah kemana aja?" kata melati seraya menangis
"ayah minta maaf ya mel" balas lelaki itu yg sebenarnya adalah ayah melati
"iya ayah. ayah mau janji kan sama melati gak akan ninggalin melati?" kata melati seraya terisak-isak
"iya melati, ayah janji gak akan ninggalin kamu dan ayah janji akan ngelindungin kamu" balas ayah melati
melati pun mempunyai seseorang yg sangat ia sayangi selain ibunya, yaitu seorang ayah.


hmm ini cerpen bikinnya ngedadak daaannn gak ada persiapan sama sekali jadiiii kalo ada salah-salah ya maklum ngedadak hehe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar