lalu apa maksud cerita tuhan yg mengharuskanku berjuang dengan keadaan seperti ini? Keadaan yang banyak wanita tak mengharapkannya, keadaan dimana akal dan hati beradu dalam satu sorot lighting panggung yang memanas, keadaan yang membuat mata tak menginginkan air lalu terjatuh pada pipi yang tak tahu apa apa
Hemm... Aku yakin pipi yang tak tau apa apa itu akan mengerti untuk apa semua ini.
Karna hanya si pemilim pipi yang dapat memilih. Basah bahagia atau basah karna sendu kisruh asmara
Dan mungkin mata sudah bosan untuk mengeluarkan air yang sering terjatuh pada pipi yang tak tahu apa apa. Hati? Seperti pohon tua yg rindang tapi sedikit demi sedikit daun gugur karena musim gugur akan menemani si pohon. Akal? Seperti kota yg padat akan kebahagiaan sana sini namun tetap sepi
Sehabis musim gugur ada musim semi. Kota itu akan di beri bencana tsunami dan gunung meletus agar warga nya kembali berserah dan bersyukur
Lalu apa mereka semua tersadar?
Mereka yang memilih. Ingin sadar atau tetap terbius indahnya semesta
Terkadang, bahkan mungkin aku merasakan dan berkawan dengan sepi tapi akhirnya aku pun sadar, kelak dialam kubur pun sepi setia menemani
Alam kubur akan sangat ramai. Mereka semua berpesta menunggu hari kebangkitan yang kekal
Alam kubur sepi, tak ada mama papa, teman, apalagi pacar
Alam kubur cuma butuh amal.
Iya butuh amal..
kencanaputri's world ♛
seek, pray, smile, and i'm Supergirl ♥
Rabu, 06 April 2016
Sang Maha Adil
Tuhan,
Cerita apa lagi yang kau kan tulis untuk aku?
Haruskah aku berdiam lebih lama?
Haruskah rumah ini aku pertahankan?
Atau,
Aku harus belajar arti keikhlasan?
Tuhan,
Yang aku tahu Engkau Sang Maha Adil
Sabtu, 26 Maret 2016
Mesin imaji
Mesin imajiku selalu tentang kamu
Hujan bercerita tentang rasaku saat ini
Seperti ditengah sekumpulan yang bergitar dan bernyanyi, sedangkan aku? Hanya aku yang merasakan rasa ini
Tuhan, aku lelah
Lelah harus berteman dengan monolog dan sepi
Lelah dengan semua benar atau salah dan seakan aku selalu salah
Tuhan, apa ini semua harus kulalui?
Untuk dapat kembali kerumahMu
Ingin pulang
Aku,
Rasanya, sahabat yang begitu setia hanya monolog
Dan sepi
Memang, aku bukan seorang teater yang begitu lentur memainkan kata kata serta raut ekspresif diatas panggung
Memang, aku tidak ada apa-apanya di banding mereka
Aku? Lagi lagi hanya monolog dan sepi yang setia
Aku? Ah apalah aku, tak ada artinya dimata mereka
Tuhan, aku lelah
Aku ingin pulang kerumahMu Tuhan.
Pasrah
Tiga bulan bersamamu
Perjuanganku bukan seperti anak kecil seperti memainkan boneka
Tiga bulan bersamamu
Bukan sekedar rasa tapi komitmen
Sambil mendekap rindu yang meradang begitu sabar menanti pertemuan
Ya, aku memang selalu saja ditemani monolog dan sepi
Tapi satu yang kupercaya dan kujaga, ya kamu
Entah kenapa, rasa ini sekarang seperti gulali
Tapi yang jelas, aku sangat takut kehilanganmu
Tuhan, kupasrahkan semua ini padaMu.
Amin.
Kamis, 24 Maret 2016
Kelak
Dulu, mama papa sibuk dengan dunianya hingga aku berkawan dengan monolog dan sepi
Sekarang, aku kuliah pun rasanya yang paling setia menemani ya monolog dan sepi
Kadang, aku iri dengan mereka yang sangat dekat dengan seorang mama atau dengan seorang papa
Kadang, aku iri dengan mereka yang sangat ceria bersama sahabatnya
Tapi, aku masih bisa bersyukur karena Tuhan menjadikan diriku sebagai seorang yang tegar
Karena kelak aku kembali kerumahNya hanya membawa amalan dan seorang diri tanpa orangtua, pasangan hidup, atau pun seorang sahabat.
Sabtu, 24 Oktober 2015
entahlah
aku? aku pun ingin seperti mereka
seperti layaknya perempuan
yang dengan sabar menunggu kekasihnya distasiun kereta untuk menjemputnya
seperti layaknya perempuan
yang tetap dipertahankan ketika ada perempuan lain
seperti layaknya perempuan
yang hanya sekedar bergurau dengan lelakinya tentang rumah, dan anak
seperti layaknya perempuan
yang dekapan tubuhnya menjadi tempat untuk pulang lelakinya
aku? apa salah aku ingin seperti mereka?
ada saatnya? entahlah
seperti layaknya perempuan
yang dengan sabar menunggu kekasihnya distasiun kereta untuk menjemputnya
seperti layaknya perempuan
yang tetap dipertahankan ketika ada perempuan lain
seperti layaknya perempuan
yang hanya sekedar bergurau dengan lelakinya tentang rumah, dan anak
seperti layaknya perempuan
yang dekapan tubuhnya menjadi tempat untuk pulang lelakinya
aku? apa salah aku ingin seperti mereka?
ada saatnya? entahlah
Langganan:
Postingan (Atom)